Puasa Ayamul Bidh

Nur Jannah


Puasa Ayamul Bidh

Puasa ayamul bidh adalah ibadah puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah. Puasa ini dinamakan ayamul bidh (hari-hari putih) karena pada malam-malam tersebut bulan bersinar terang.

Puasa ayamul bidh memiliki banyak manfaat, di antaranya membersihkan diri dari dosa-dosa kecil, meningkatkan ketakwaan, dan melatih kesabaran. Dalam sejarah Islam, puasa ayamul bidh telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lebih mendalam tentang pengertian, tata cara pelaksanaan, keutamaan, dan hikmah di balik ibadah puasa ayamul bidh.

Puasa Ayamul Bidh

Puasa ayamul bidh adalah ibadah puasa sunah yang memiliki banyak keutamaan. Untuk memahaminya secara komprehensif, berikut adalah 10 aspek penting yang perlu diketahui:

  • Pengertian
  • Hukum
  • Waktu pelaksanaan
  • Tata cara
  • Keutamaan
  • Hikmah
  • Sunnah pendukung
  • Doa niat
  • Amalan sunah
  • Hal-hal yang membatalkan

Kesepuluh aspek ini saling terkait dan memberikan pemahaman yang utuh tentang ibadah puasa ayamul bidh. Dengan memahaminya, kita dapat melaksanakan puasa ini dengan baik dan memperoleh keutamaannya secara maksimal.

Pengertian

Pengertian puasa ayamul bidh adalah ibadah puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah. Puasa ini dinamakan ayamul bidh (hari-hari putih) karena pada malam-malam tersebut bulan bersinar terang.

Pengertian ini sangat penting untuk memahami hakikat puasa ayamul bidh. Sebab, dengan memahami pengertiannya, kita dapat membedakannya dengan ibadah puasa lainnya, seperti puasa wajib Ramadan atau puasa sunah lainnya. Selain itu, pengertian ini juga menjadi dasar bagi pelaksanaan puasa ayamul bidh, karena dari pengertian tersebut kita dapat mengetahui waktu, tata cara, dan keutamaannya.

Contoh nyata dari pengertian puasa ayamul bidh adalah ketika seseorang berniat untuk melaksanakan puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memahami pengertian tersebut, orang tersebut dapat melaksanakan puasanya dengan benar dan memperoleh keutamaannya.

Secara praktis, memahami pengertian puasa ayamul bidh sangat bermanfaat bagi umat Islam. Sebab, dengan memahami pengertiannya, umat Islam dapat merencanakan dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan puasa ini dengan baik. Selain itu, pemahaman ini juga dapat memotivasi umat Islam untuk melaksanakan puasa ayamul bidh karena mengetahui keutamaannya.

Hukum

Hukum puasa ayamul bidh adalah sunah. Artinya, puasa ini tidak wajib dilaksanakan, namun sangat dianjurkan. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa pada hari-hari putih (ayyamul bidh), maka puasanya seperti berpuasa seumur hidup.”

Hadits tersebut menunjukkan bahwa puasa ayamul bidh memiliki keutamaan yang sangat besar, yaitu pahalanya seperti berpuasa seumur hidup. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa ini.

Selain hadits tersebut, terdapat beberapa hadits lain yang juga menganjurkan puasa ayamul bidh. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:

Artinya: “Puasa tiga hari setiap bulan itu seperti puasa seumur hidup.”

Hadits-hadits tersebut menjadi landasan hukum bagi puasa ayamul bidh. Dengan melaksanakan puasa ini, umat Islam dapat memperoleh pahala yang sangat besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan puasa ayamul bidh adalah pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah. Puasa dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Waktu ini dipilih karena memiliki keutamaan tersendiri, yaitu pada malam-malam tersebut bulan bersinar terang dan merupakan waktu yang baik untuk beribadah.

  • Tanggal

    Puasa ayamul bidh dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah. Tanggal-tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan malam-malam ketika bulan bersinar terang.

  • Waktu mulai

    Puasa ayamul bidh dimulai dari terbit fajar. Waktu ini ditentukan karena merupakan waktu dimulainya ibadah puasa pada umumnya.

  • Waktu berakhir

    Puasa ayamul bidh berakhir pada terbenam matahari. Waktu ini ditentukan karena merupakan waktu berakhirnya ibadah puasa pada umumnya.

  • Waktu-waktu utama

    Waktu-waktu utama untuk melaksanakan puasa ayamul bidh adalah pada malam hari, yaitu ketika bulan bersinar terang. Pada waktu-waktu tersebut, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti salat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir.

Dengan memahami waktu pelaksanaan puasa ayamul bidh, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan puasa ini dan memperoleh keutamaannya secara maksimal.

Tata cara

Tata cara pelaksanaan puasa ayamul bidh pada dasarnya sama dengan tata cara pelaksanaan puasa pada umumnya. Namun, terdapat beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan puasa ayamul bidh, di antaranya adalah:

  • Niat

    Niat puasa ayamul bidh diucapkan pada malam hari sebelum memulai puasa. Niat diucapkan dalam hati dengan lafaz sebagai berikut: “Nawaitu shauma ayyamil bidh sunnatan lillahi ta’ala.” Artinya: “Aku berniat puasa sunah ayamul bidh karena Allah ta’ala.”

  • Waktu pelaksanaan

    Puasa ayamul bidh dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah. Puasa dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

  • Tata cara berbuka

    Puasa ayamul bidh berbuka pada waktu maghrib. Berbuka puasa dilakukan dengan memakan makanan yang ringan dan dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih.

  • Amalan sunah

    Selain berpuasa, terdapat beberapa amalan sunah yang dianjurkan untuk dilakukan selama puasa ayamul bidh, di antaranya adalah memperbanyak salat, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah.

Dengan memperhatikan tata cara pelaksanaan puasa ayamul bidh dengan baik, umat Islam dapat melaksanakan puasa ini dengan sempurna dan memperoleh keutamaannya secara maksimal.

Keutamaan

Puasa ayamul bidh memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah:

  • Pahala yang besar

    Pahala puasa ayamul bidh sangat besar, seperti yang disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, “Barang siapa yang berpuasa pada hari-hari putih (ayyamul bidh), maka puasanya seperti berpuasa seumur hidup.”

  • Menghapus dosa

    Puasa ayamul bidh dapat menghapus dosa-dosa kecil, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, “Puasa tiga hari setiap bulan itu seperti puasa seumur hidup.”

  • Meningkatkan ketakwaan

    Puasa ayamul bidh dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, karena dengan berpuasa kita menahan diri dari makan dan minum serta hawa nafsu.

  • Melatih kesabaran

    Puasa ayamul bidh dapat melatih kesabaran, karena dengan berpuasa kita belajar untuk menahan lapar dan dahaga.

Keutamaan-keutamaan puasa ayamul bidh tersebut dapat kita peroleh jika kita melaksanakan puasa ini dengan ikhlas dan sesuai dengan tata cara yang benar. Oleh karena itu, marilah kita bersemangat untuk melaksanakan puasa ayamul bidh agar kita dapat memperoleh keutamaannya.

Hikmah

Hikmah puasa ayamul bidh adalah hikmah yang terkandung di dalam ibadah puasa ayamul bidh. Hikmah ini meliputi hikmah yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Adapun hikmah puasa ayamul bidh antara lain:

  • Hikmah duniawi

    • Melatih diri untuk menahan hawa nafsu
    • Membiasakan diri untuk hidup sederhana
    • Meningkatkan kesehatan
    • Menghemat pengeluaran
  • Hikmah ukhrawi

    • Menghapus dosa-dosa kecil
    • Meningkatkan derajat di sisi Allah SWT
    • Mendapatkan pahala yang besar
    • Menjadi bekal di akhirat

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hikmah puasa ayamul bidh sangat banyak, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa ayamul bidh agar dapat memperoleh manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Sunnah pendukung

Dalam melaksanakan puasa ayamul bidh, terdapat beberapa sunnah pendukung yang dapat dilakukan untuk menambah keutamaan puasa, di antaranya:

  • Sahur

    Sahur merupakan makan sebelum memulai puasa. Sunnah untuk melakukan sahur meskipun hanya dengan seteguk air karena dapat menambah kekuatan saat berpuasa.

  • Berbuka dengan kurma

    Sunnah untuk berbuka puasa dengan kurma karena kurma merupakan buah yang banyak mengandung nutrisi dan energi yang dibutuhkan tubuh setelah seharian berpuasa.

  • Memperbanyak salat

    Sunnah untuk memperbanyak salat, terutama salat sunnah seperti salat tahajud dan salat witir karena dapat meningkatkan kekhusyukan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  • Memperbanyak membaca Al-Qur’an

    Sunnah untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an, terutama pada malam hari karena dapat menenangkan hati dan menambah pahala.

Dengan melaksanakan sunnah-sunnah pendukung tersebut, diharapkan puasa ayamul bidh yang kita lakukan dapat lebih sempurna dan memperoleh keutamaan yang lebih besar.

Doa niat

Doa niat merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan puasa ayamul bidh. Doa niat diucapkan pada malam hari sebelum memulai puasa dengan tujuan untuk mengikhlaskan ibadah puasa yang akan dijalankan. Berikut adalah beberapa hal penting terkait doa niat puasa ayamul bidh:

  • Lafadz doa niat

    Lafadz doa niat puasa ayamul bidh adalah sebagai berikut: “Nawaitu shauma ayyamil bidh sunnatan lillahi ta’ala.” Artinya: “Aku berniat puasa sunah ayamul bidh karena Allah ta’ala.”

  • Waktu pengucapan

    Doa niat puasa ayamul bidh diucapkan pada malam hari sebelum memulai puasa, yaitu setelah salat Isya’ dan sebelum waktu imsak.

  • Tata cara pengucapan

    Doa niat puasa ayamul bidh diucapkan dalam hati dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan.

  • Keutamaan

    Mengucapkan doa niat puasa ayamul bidh merupakan salah satu syarat sah puasa ayamul bidh. Selain itu, doa niat juga dapat menambah keutamaan puasa yang dikerjakan.

Dengan memahami dan melaksanakan doa niat puasa ayamul bidh dengan baik, diharapkan ibadah puasa yang kita lakukan dapat lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT.

Amalan sunah

Amalan sunah adalah segala perbuatan baik yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, namun tidak wajib dilakukan. Dalam pelaksanaan puasa ayamul bidh, terdapat beberapa amalan sunah yang dapat dilakukan untuk menambah keutamaan puasa, di antaranya:

  • Memperbanyak salat, terutama salat sunnah seperti salat tahajud dan salat witir.
  • Memperbanyak membaca Al-Qur’an, terutama pada malam hari.
  • Berzikir dan berdoa.
  • Bersedekah.
  • Menjaga lisan dan perbuatan.

Amalan-amalan sunah tersebut dapat memberikan dampak positif bagi pelaksanaan puasa ayamul bidh. Misalnya, memperbanyak salat dapat meningkatkan kekhusyukan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga dapat membantu kita untuk lebih fokus dalam berpuasa. Memperbanyak membaca Al-Qur’an dapat menenangkan hati dan menambah pahala, sehingga dapat membuat kita lebih semangat dalam berpuasa. Berzikir dan berdoa dapat memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT, sehingga dapat membantu kita untuk lebih bersabar dalam menjalankan puasa.

Dengan memahami dan melaksanakan amalan-amalan sunah tersebut, diharapkan ibadah puasa ayamul bidh yang kita lakukan dapat lebih sempurna dan memperoleh keutamaan yang lebih besar.

Hal-hal yang membatalkan

Dalam pelaksanaan ibadah puasa, terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan puasa, termasuk dalam puasa ayamul bidh. Hal-hal tersebut perlu diketahui dan dihindari agar puasa yang dijalankan tetap sah dan bernilai ibadah.

  • Makan dan minum

    Makan dan minum dengan sengaja dalam bentuk apa pun, baik makanan padat maupun cairan, dapat membatalkan puasa. Hal ini juga termasuk memasukkan sesuatu ke dalam mulut yang mengandung nutrisi, seperti permen karet atau obat-obatan tertentu.

  • Muntah dengan sengaja

    Muntah dengan sengaja, misalnya dengan memasukkan jari ke dalam mulut, juga dapat membatalkan puasa. Hal ini karena muntah secara sengaja berarti mengeluarkan kembali makanan atau cairan yang sudah masuk ke dalam tubuh.

  • Berhubungan intim

    Berhubungan intim antara suami dan istri dapat membatalkan puasa. Hal ini dikarenakan hubungan intim merupakan aktivitas yang dapat mengeluarkan cairan tubuh dan membatalkan wudu.

  • Keluarnya darah haid atau nifas

    Bagi perempuan, keluarnya darah haid atau nifas juga dapat membatalkan puasa. Hal ini karena perempuan yang sedang haid atau nifas tidak diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah puasa.

Dengan memahami dan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa ayamul bidh, diharapkan ibadah puasa yang kita lakukan dapat berjalan dengan baik dan memperoleh keutamaan yang diharapkan.

Pertanyaan Umum tentang Puasa Ayamul Bidh

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang puasa ayamul bidh beserta jawabannya:

Pertanyaan 1: Apa itu puasa ayamul bidh?

Puasa ayamul bidh adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah.

Pertanyaan 2: Berapa hari puasa ayamul bidh?

Puasa ayamul bidh dilaksanakan selama tiga hari, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah.

Pertanyaan 3: Apa keutamaan puasa ayamul bidh?

Puasa ayamul bidh memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan ketakwaan, dan melatih kesabaran.

Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara puasa ayamul bidh?

Tata cara puasa ayamul bidh sama dengan tata cara puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan dan minum serta hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Pertanyaan 5: Apakah boleh mengganti hari puasa ayamul bidh?

Tidak boleh mengganti hari puasa ayamul bidh karena puasa ini dilaksanakan pada tanggal-tanggal tertentu.

Pertanyaan 6: Apa saja hal yang membatalkan puasa ayamul bidh?

Hal-hal yang membatalkan puasa ayamul bidh sama dengan hal-hal yang membatalkan puasa pada umumnya, seperti makan dan minum dengan sengaja, berhubungan intim, dan keluarnya darah haid atau nifas.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum tentang puasa ayamul bidh beserta jawabannya. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pemahaman kita tentang ibadah puasa sunah ini.

Untuk pembahasan lebih lanjut, mari kita simak penjelasan tentang hikmah puasa ayamul bidh pada bagian selanjutnya.

Tips Melaksanakan Puasa Ayamul Bidh

Puasa ayamul bidh merupakan ibadah sunah yang memiliki banyak keutamaan. Untuk memperoleh keutamaan tersebut secara maksimal, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:

Tip 1: Niat yang Ikhlas
Awali puasa ayamul bidh dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT. Niatkan puasa semata-mata untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Tip 2: Persiapan Fisik dan Mental
Persiapkan diri secara fisik dan mental sebelum melaksanakan puasa ayamul bidh. Pastikan tubuh dalam kondisi sehat dan siap untuk berpuasa selama tiga hari berturut-turut.

Tip 3: Sahur yang Sehat
Sahur merupakan waktu makan sebelum memulai puasa. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi saat sahur untuk memberikan energi yang cukup selama berpuasa.

Tip 4: Memperbanyak Amalan Sunah
Selain berpuasa, perbanyak amalan sunah lainnya selama puasa ayamul bidh, seperti salat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan berzikir. Amalan-amalan ini dapat menambah keutamaan puasa.

Tip 5: Menjaga Lisan dan Perbuatan
Jagalah lisan dan perbuatan selama berpuasa ayamul bidh. Hindari berkata-kata yang tidak baik, berbuat maksiat, dan hal-hal yang dapat mengurangi nilai ibadah puasa.

Tip 6: Berbuka dengan Makanan Ringan
Saat berbuka puasa, mulailah dengan makanan ringan dan minuman yang manis untuk mengembalikan energi secara bertahap.

Tip 7: Evaluasi dan Introspeksi
Setelah melaksanakan puasa ayamul bidh, lakukan evaluasi dan introspeksi diri. Renungkan kekurangan yang terjadi dan bertekad untuk memperbaiki diri pada kesempatan puasa selanjutnya.

Dengan menerapkan tips-tips ini, diharapkan pelaksanaan puasa ayamul bidh dapat berjalan dengan baik dan memperoleh keutamaan yang diharapkan. Puasa ayamul bidh merupakan kesempatan bagi kita untuk membersihkan diri dari dosa, meningkatkan ketakwaan, dan melatih kesabaran.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas beberapa aspek penting terkait ibadah puasa ayamul bidh yang perlu dipahami.

Kesimpulan

Puasa ayamul bidh merupakan ibadah puasa sunah yang memiliki banyak keutamaan. Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah. Dengan melaksanakan puasa ayamul bidh, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan ketakwaan, dan melatih kesabaran.

Beberapa aspek penting terkait puasa ayamul bidh yang perlu dipahami antara lain hukum, waktu pelaksanaan, tata cara, keutamaan, dan hal-hal yang membatalkan. Selain itu, terdapat beberapa sunnah pendukung yang dapat dilakukan untuk menambah keutamaan puasa, seperti memperbanyak salat, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah.

Dengan memahami dan melaksanakan puasa ayamul bidh dengan baik, umat Islam dapat memperoleh manfaat dan keutamaan yang terkandung di dalamnya. Puasa ayamul bidh merupakan kesempatan bagi kita untuk membersihkan diri dari dosa, meningkatkan ketakwaan, dan melatih kesabaran. Ibadah puasa ini juga mengajarkan kita untuk menahan hawa nafsu dan hidup sederhana.



Artikel Terkait

Bagikan:

Nur Jannah

Halo, Perkenalkan nama saya Nur. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow iainpurwokerto.ac.id ya.. Terimakasih..

Tags

Artikel Terbaru