Tata Cara Haji Tamattu

Nur Jannah


Tata Cara Haji Tamattu

Tata cara haji tamattu adalah rangkaian ibadah haji yang dilakukan dengan melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan ibadah haji pada musim haji.

Adapun keutamaan haji tamattu ini, antara lain: pahala haji yang berlipat ganda, kesempatan beribadah yang lebih banyak, dan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan haji qiran atau haji ifrad.

Secara historis, haji tamattu mulai dilakukan oleh Rasulullah SAW pada tahun ke-8 Hijriah, ketika beliau bersama rombongan berniat melakukan ibadah umrah. Namun, karena musim haji telah tiba, maka beliau melanjutkan ibadahnya menjadi haji tamattu.

Tata Cara Haji Tamattu

Tata cara haji tamattu merupakan rangkaian ibadah haji yang memiliki aspek-aspek penting untuk dipahami guna kelancaran pelaksanaan ibadah.

  • Niat
  • Ihram
  • Tawaf
  • Sa’i
  • Tahallul
  • Ihram Kembali
  • Wukuf
  • Mabit
  • Melempar Jumrah

Niat merupakan aspek penting dalam haji tamattu, karena menentukan jenis ibadah yang akan dilakukan. Ihram menandai dimulainya ibadah haji, yang dilakukan dengan memakai pakaian khusus dan menghindari larangan tertentu. Tawaf dan sa’i adalah dua ibadah pokok dalam umrah yang juga dilakukan dalam haji tamattu. Tahallul dilakukan setelah menyelesaikan umrah, untuk kembali ke keadaan suci. Ihram kembali dilakukan untuk memulai ibadah haji. Wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah merupakan rukun haji yang wajib dilaksanakan. Melempar jumrah adalah salah satu ritual haji yang melambangkan pengusiran setan.

Niat

Niat merupakan aspek krusial dalam tata cara haji tamattu, karena menentukan keabsahan dan jenis ibadah yang akan dilaksanakan. Tanpa niat yang benar, ibadah haji tidak akan dianggap sah. Niat harus diucapkan dengan jelas dan tepat sesuai dengan jenis haji yang ingin dilakukan, yaitu haji tamattu.

Niat diucapkan saat memasuki miqat, yaitu batas wilayah di mana ibadah haji dimulai. Berikut contoh lafaz niat haji tamattu: “Saya niat melaksanakan ibadah haji tamattu karena Allah SWT.”

Niat menjadi penentu sah atau tidaknya ibadah haji tamattu. Jika niat tidak diucapkan atau salah dalam pengucapan, maka ibadah haji tidak akan dianggap sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa niat diucapkan dengan benar dan sesuai dengan jenis haji yang akan dilakukan.

Ihram

Ihram adalah salah satu aspek penting dalam tata cara haji tamattu. Ihram merupakan niat untuk memasuki keadaan ibadah haji, yang ditandai dengan mengenakan pakaian khusus dan menghindari larangan-larangan tertentu.

  • Niat Ihram

    Niat ihram diucapkan saat memasuki miqat, yaitu batas wilayah di mana ibadah haji dimulai. Niat ini menjadi penentu sah atau tidaknya ibadah haji.

  • Pakaian Ihram

    Pakaian ihram bagi laki-laki adalah dua lembar kain putih tanpa jahitan, yang dikenakan menutupi aurat. Sedangkan bagi perempuan, pakaian ihram adalah pakaian yang menutup seluruh aurat, kecuali wajah dan kedua telapak tangan.

  • Larangan Ihram

    Selama ihram, terdapat beberapa larangan yang harus dihindari, seperti memotong rambut atau kuku, memakai wewangian, dan berhubungan suami istri.

  • Jenis Ihram

    Dalam haji tamattu, terdapat dua jenis ihram, yaitu ihram untuk umrah dan ihram untuk haji.

Dengan memahami dan melaksanakan ihram dengan benar, ibadah haji tamattu akan menjadi sah dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Tawaf

Tawaf merupakan salah satu rukun umrah dan haji yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Dalam tata cara haji tamattu, tawaf dilakukan dua kali, yaitu tawaf umrah dan tawaf haji.

  • Jenis Tawaf

    Dalam haji tamattu, terdapat dua jenis tawaf, yaitu:

    • Tawaf umrah, yang dilakukan setelah ihram untuk umrah.
    • Tawaf haji, yang dilakukan setelah wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah.
  • Cara Melaksanakan Tawaf

    Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad. Dalam setiap putaran, disunnahkan untuk melakukan ramal (lari-lari kecil) pada tiga putaran pertama bagi laki-laki.

  • Doa Tawaf

    Selama melakukan tawaf, disunnahkan untuk membaca doa-doa tertentu, seperti doa ifadah dan doa ziarah.

  • Hikmah Tawaf

    Tawaf memiliki beberapa hikmah, di antaranya: menjadi simbol ketaatan kepada Allah SWT, bentuk penghormatan kepada Baitullah, dan sarana untuk mengingat perjuangan Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar.

Dengan memahami dan melaksanakan tawaf dengan benar sesuai tata cara haji tamattu, ibadah haji akan menjadi lebih sempurna dan bermakna.

Sa’i

Sa’i merupakan salah satu rukun umrah dan haji yang dilakukan setelah tawaf. Dalam tata cara haji tamattu, sa’i dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sa’i umrah dan sa’i haji.

Sa’i memiliki makna mengikuti jejak Siti Hajar ketika mencari air untuk anaknya, Ismail AS. Secara fisik, sa’i dilakukan dengan berjalan dan berlari kecil antara Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i menjadi rukun yang wajib dilakukan dalam ibadah umrah dan haji, karena memiliki hikmah dan manfaat yang besar.

Sa’i mengajarkan kepada umat Islam untuk selalu berusaha dan berikhtiar dalam mencari rezeki dan kebaikan. Selain itu, sa’i juga melatih fisik dan mental, serta mempererat persaudaraan sesama umat Islam. Dengan memahami dan melaksanakan sa’i dengan benar, ibadah umrah dan haji akan menjadi lebih sempurna dan bermakna.

Tahallul

Tahallul merupakan salah satu aspek penting dalam tata cara haji tamattu, yaitu prosesi keluar dari ihram yang dilakukan setelah menyelesaikan ibadah umrah atau haji. Tahallul menjadi penanda berakhirnya rangkaian ibadah tertentu dan diperbolehkannya kembali melakukan aktivitas yang sebelumnya dilarang saat ihram.

  • Tahallul Awal

    Tahallul awal dilakukan setelah menyelesaikan ibadah umrah, yang ditandai dengan mencukur sebagian rambut kepala dan berganti pakaian biasa.

  • Tahallul Tsani

    Tahallul tsani dilakukan setelah menyelesaikan ibadah haji, yang ditandai dengan mencukur seluruh rambut kepala dan berganti pakaian biasa.

  • Jenis Tahallul

    Tahallul terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

    1. Tahallul Akbar, yaitu tahallul yang dilakukan setelah menyelesaikan semua rangkaian ibadah haji.
    2. Tahallul Asghar, yaitu tahallul yang dilakukan setelah selesai melempar jumrah pada hari tasyrik.

Dengan memahami dan melaksanakan tahallul dengan benar, ibadah haji tamattu akan menjadi lebih sempurna dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Ihram Kembali

Ihram kembali merupakan salah satu bagian penting dalam tata cara haji tamattu. Setelah menyelesaikan prosesi umrah dan tahallul awal, jemaah haji harus mengenakan kembali pakaian ihram untuk memulai rangkaian ibadah haji.

Ihram kembali dilakukan setelah jemaah haji selesai melaksanakan wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah. Dengan mengenakan kembali pakaian ihram, jemaah haji menandai dimulainya kembali ibadah haji setelah sempat keluar dari ihram pada saat tahallul awal.

Ihram kembali menjadi syarat wajib dalam haji tamattu, karena menjadi penanda dimulainya kembali rangkaian ibadah haji. Tanpa melakukan ihram kembali, maka ibadah haji tamattu tidak dianggap sah. Oleh karena itu, ihram kembali menjadi komponen penting yang tidak dapat dipisahkan dalam tata cara haji tamattu.

Wukuf

Wukuf merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh setiap jemaah haji. Wukuf adalah berhenti atau menetap di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah. Wukuf dilakukan sejak matahari tergelincir pada tanggal 9 Zulhijjah hingga terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijjah.

Wukuf memiliki makna yang sangat penting dalam tata cara haji tamattu. Wukuf menjadi puncak dari rangkaian ibadah haji, di mana jemaah haji berkumpul di satu tempat untuk memohon ampunan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wukuf juga menjadi simbol persatuan dan kesatuan umat Islam, karena seluruh jemaah haji dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Arafah dengan satu tujuan yang sama.

Secara praktis, wukuf dilakukan dengan cara berdiri, duduk, atau berbaring di Padang Arafah. Jemaah haji dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir selama wukuf, serta merenungkan perjalanan hidup dan mempersiapkan diri untuk kehidupan yang lebih baik setelah haji. Wukuf juga menjadi waktu yang tepat untuk memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat.

Dengan memahami makna dan tata cara wukuf dengan benar, jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji tamattu dengan lebih sempurna dan bermakna. Wukuf menjadi salah satu pengalaman spiritual yang luar biasa dan tidak akan terlupakan bagi setiap jemaah haji.

Mabit

Mabit merupakan salah satu rangkaian ibadah haji yang wajib dilaksanakan oleh setiap jemaah haji. Mabit artinya bermalam atau menginap di suatu tempat. Dalam tata cara haji tamattu, mabit dilakukan di dua tempat, yaitu di Muzdalifah dan di Mina.

Mabit di Muzdalifah dilakukan pada malam tanggal 10 Zulhijjah, setelah jemaah haji selesai melaksanakan wukuf di Arafah. Jemaah haji akan menginap di Muzdalifah hingga terbit fajar dan melaksanakan salat Subuh secara berjamaah di sana. Setelah salat Subuh, jemaah haji akan bergerak menuju Mina untuk melaksanakan lempar jumrah.

Mabit di Mina dilakukan pada malam tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Jemaah haji akan menginap di tenda-tenda yang telah disediakan di Mina dan melaksanakan lempar jumrah pada ketiga hari tersebut. Lempar jumrah merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan, yaitu melempar batu ke arah tiang-tiang yang melambangkan setan.

Mabit merupakan komponen penting dalam tata cara haji tamattu karena menjadi bagian dari rangkaian ibadah haji yang wajib dilaksanakan. Dengan melaksanakan mabit dengan benar, ibadah haji tamattu akan menjadi lebih sempurna dan bermakna.

Melempar Jumrah

Melempar jumrah merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh setiap jemaah haji. Melempar jumrah dilakukan dengan melempar batu ke arah tiga tiang yang melambangkan setan, yaitu jumrah ula, jumrah wustha, dan jumrah aqabah. Melempar jumrah memiliki makna simbolis untuk mengusir setan dan menolak godaannya.

Dalam tata cara haji tamattu, melempar jumrah dilakukan pada tiga hari, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Pada setiap hari, jemaah haji akan melempar tujuh batu ke arah masing-masing jumrah. Melempar jumrah menjadi salah satu rangkaian ibadah haji yang paling penting, karena merupakan simbol perlawanan terhadap godaan setan.

Melempar jumrah memiliki hikmah dan manfaat yang besar bagi jemaah haji. Selain sebagai simbol perlawanan terhadap setan, melempar jumrah juga melatih fisik dan mental jemaah haji. Jemaah haji harus berjalan kaki dari tenda mereka di Mina menuju lokasi jumrah, yang jaraknya cukup jauh. Hal ini melatih fisik dan kesabaran jemaah haji.

Dengan memahami makna dan tata cara melempar jumrah dengan benar, jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji tamattu dengan lebih sempurna dan bermakna. Melempar jumrah menjadi salah satu pengalaman spiritual yang tidak terlupakan bagi setiap jemaah haji.

Pertanyaan Seputar Haji Tamattu

Bagian ini berisi kumpulan pertanyaan yang sering diajukan mengenai tata cara haji tamattu. Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk membantu jemaah haji memahami dan mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah haji tamattu.

Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan haji tamattu?

Jawaban: Haji tamattu adalah jenis ibadah haji yang dilakukan dengan melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan ibadah haji pada musim haji.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan haji tamattu?

Jawaban: Haji tamattu dapat dilaksanakan pada waktu apa pun sepanjang tahun, kecuali pada bulan-bulan haji (Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijjah).

Pertanyaan 3: Apa saja syarat-syarat untuk melaksanakan haji tamattu?

Jawaban: Syarat-syarat untuk melaksanakan haji tamattu sama dengan syarat-syarat haji secara umum, yaitu beragama Islam, baligh, berakal, merdeka, dan mampu secara fisik dan finansial.

Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara pelaksanaan haji tamattu?

Jawaban: Tata cara pelaksanaan haji tamattu meliputi beberapa tahap, yaitu niat, ihram, tawaf, sa’i, tahallul, ihram kembali, wukuf, mabit, lempar jumrah, dan tahallul akhir.

Pertanyaan 5: Apa saja hikmah dari pelaksanaan haji tamattu?

Jawaban: Hikmah dari pelaksanaan haji tamattu antara lain memperoleh pahala haji yang berlipat ganda, kesempatan beribadah yang lebih banyak, dan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan haji qiran atau haji ifrad.

Pertanyaan 6: Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan haji tamattu?

Jawaban: Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan haji tamattu antara lain menjaga kesehatan, mengikuti arahan petugas haji, menjaga ketertiban, dan memperbanyak doa dan dzikir.

Demikianlah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai haji tamattu. Dengan memahami tata cara dan hikmah dari haji tamattu, diharapkan jemaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan bermakna.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang persiapan-persiapan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan ibadah haji tamattu.

Tips Melaksanakan Haji Tamattu

Bagi jemaah haji yang akan melaksanakan haji tamattu, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan agar ibadah haji dapat berjalan lancar dan bermakna. Berikut 5 tips yang dapat diterapkan:

1. Persiapan Fisik dan Mental

Ibadah haji membutuhkan stamina dan kesehatan yang baik. Persiapan fisik dapat dilakukan dengan berolahraga secara teratur dan menjaga pola makan yang sehat. Persiapan mental juga penting untuk menghadapi berbagai tantangan selama beribadah haji.

2. Pelajari Manasik Haji

Memahami tata cara ibadah haji dengan benar sangat penting. Pelajari manasik haji melalui buku, internet, atau bimbingan dari ustadz atau pembimbing haji. Pemahaman yang baik akan membantu jemaah haji melaksanakan ibadah sesuai sunnah.

3. Jaga Kesehatan

Kondisi kesehatan yang prima sangat dibutuhkan selama beribadah haji. Jaga kesehatan dengan istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi, dan minum air yang banyak. Bawalah juga obat-obatan pribadi yang diperlukan.

4. Disiplin dan Tertib

Disiplin dan tertib dalam mengikuti jadwal dan aturan ibadah haji sangat penting. Hal ini akan membantu jemaah haji melaksanakan ibadah dengan lancar dan tertib, serta menghindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan ibadah.

5. Perbanyak Doa dan Dzikir

Doa dan dzikir merupakan bagian penting dari ibadah haji. Perbanyaklah berdoa dan berdzikir selama beribadah haji, terutama pada waktu-waktu yang mustajab. Doa dan dzikir akan membantu jemaah haji mendapatkan keberkahan dan ketenangan hati.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, insya Allah jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji tamattu dengan lancar, bermakna, dan mendapatkan haji yang mabrur.

Tips-tips di atas menjadi bekal penting bagi jemaah haji untuk mempersiapkan diri dalam melaksanakan ibadah haji tamattu. Dengan persiapan yang matang, jemaah haji diharapkan dapat mengoptimalkan ibadah mereka dan meraih haji yang mabrur.

Kesimpulan

Tata cara haji tamattu merupakan salah satu jenis ibadah haji yang banyak dilakukan oleh umat Islam. Pelaksanaan haji tamattu memiliki beberapa keutamaan, di antaranya pahala yang berlipat ganda, kesempatan beribadah yang lebih banyak, dan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan jenis haji lainnya. Untuk melaksanakan haji tamattu, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui, mulai dari niat, ihram, tawaf, sa’i, tahallul, ihram kembali, wukuf, mabit, lempar jumrah, hingga tahallul akhir.

Dalam melaksanakan haji tamattu, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, seperti persiapan fisik dan mental, pemahaman manasik haji, menjaga kesehatan, disiplin dan tertib, serta memperbanyak doa dan dzikir. Dengan mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan ibadah sesuai dengan tata cara yang benar, diharapkan jemaah haji dapat meraih haji yang mabrur dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.



Artikel Terkait

Bagikan:

Nur Jannah

Halo, Perkenalkan nama saya Nur. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow iainpurwokerto.ac.id ya.. Terimakasih..

Tags

Artikel Terbaru