Panduan Lengkap Tata Cara dan Niat Shalat Tarawih

Nur Jannah


Panduan Lengkap Tata Cara dan Niat Shalat Tarawih

Niat shalat tarawih adalah tujuan atau maksud seseorang dalam melaksanakan shalat tarawih. Berikut bacaan niat shalat tarawih: “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.” Artinya: “Saya niat shalat sunah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Shalat tarawih memiliki banyak manfaat dan keutamaan, di antaranya: memperoleh pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, melatih kesabaran dan kekhusyuan, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat tarawih memiliki sejarah panjang dalam perkembangan Islam. Pada masa Rasulullah SAW, shalat tarawih belum dilakukan secara berjamaah. Baru pada masa Khalifah Umar bin Khattab, shalat tarawih mulai dilakukan secara berjamaah di masjid.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara shalat tarawih, keutamaan dan manfaatnya, serta sejarah perkembangannya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

tuliskan bacaan niat salat tarawih

Niat merupakan aspek penting dalam shalat tarawih karena menentukan sah atau tidaknya shalat yang dikerjakan. Berikut adalah 10 aspek penting terkait dengan bacaan niat shalat tarawih:

  • Lafadz niat
  • Bahasa Arab
  • Terjemahan
  • Makna
  • Waktu niat
  • Tempat niat
  • Syarat niat
  • Rukun niat
  • Sunnah niat
  • Bid’ah niat

Lafadz niat shalat tarawih yang benar adalah “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.” Niat ini diucapkan dalam hati ketika takbiratul ihram. Niat harus dilakukan dengan ikhlas dan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Jika niat tidak memenuhi syarat dan rukunnya, maka shalat tarawih yang dikerjakan tidak sah.

Lafadz niat

Lafadz niat memegang peranan penting dalam shalat tarawih. Lafadz niat merupakan ungkapan yang diucapkan dalam hati ketika melaksanakan shalat tarawih. Lafadz niat ini berfungsi untuk menentukan jenis shalat yang dikerjakan, dalam hal ini adalah shalat tarawih. Tanpa adanya lafadz niat, maka shalat yang dikerjakan tidak sah.

Lafadz niat shalat tarawih yang benar adalah “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.” Lafadz niat ini diucapkan setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Lafadz niat ini dibaca dalam hati dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Jika seseorang lupa membaca lafadz niat, maka shalatnya tetap sah, namun pahala yang didapatkan tidak sempurna.

Lafadz niat shalat tarawih memiliki makna yang mendalam. Lafadz “Ushalli” berarti “saya shalat”, “sunnatal” berarti “sunah”, “tarawihi” berarti “tarawih”, “rak’ataini” berarti “dua rakaat”, dan “lillahi ta’ala” berarti “karena Allah ta’ala”. Dengan mengucapkan lafadz niat ini, maka seseorang telah menyatakan bahwa ia melaksanakan shalat sunah tarawih sebanyak dua rakaat karena Allah ta’ala. Lafadz niat ini juga menjadi pembeda antara shalat tarawih dengan shalat lainnya.

Bahasa Arab

Bahasa Arab memegang peranan penting dalam penulisan bacaan niat shalat tarawih karena merupakan bahasa yang digunakan oleh Rasulullah SAW dalam mengajarkan ajaran Islam, termasuk tata cara shalat tarawih. Bahasa Arab juga merupakan bahasa yang digunakan dalam Al-Qur’an dan hadits, sehingga memahami Bahasa Arab sangat penting untuk memahami ajaran Islam secara mendalam.

  • Lafadz Niat

    Lafadz niat shalat tarawih menggunakan Bahasa Arab, yaitu “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.” Lafadz niat ini diucapkan dalam hati pada saat takbiratul ihram.

  • Tata Cara Shalat

    Tata cara shalat tarawih juga menggunakan Bahasa Arab, mulai dari takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, membaca surat pendek, hingga salam. Bahasa Arab digunakan untuk memastikan bahwa tata cara shalat sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

  • Doa-doa

    Dalam shalat tarawih, terdapat beberapa doa yang dibaca menggunakan Bahasa Arab, seperti doa qunut, doa setelah shalat, dan doa sebelum salam. Doa-doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar diterima ibadah shalat tarawih.

  • Pengertian Istilah

    Banyak istilah dalam shalat tarawih yang berasal dari Bahasa Arab, seperti “tarawih”, “rakaat”, dan “imam”. Memahami makna istilah-istilah ini dalam Bahasa Arab sangat penting untuk memahami shalat tarawih secara komprehensif.

Dengan memahami Bahasa Arab, kita dapat memahami dengan baik bacaan niat shalat tarawih, tata cara shalat, doa-doa yang dibaca, dan istilah-istilah yang digunakan. Hal ini akan membantu kita melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan mendapatkan pahala yang berlimpah.

Terjemahan

Terjemahan memiliki kaitan erat dengan “tuliskan bacaan niat shalat tarawih” dalam konteks artikel Islami. Terjemahan berperan penting dalam membantu umat Islam memahami bacaan niat shalat tarawih dengan lebih baik, khususnya bagi mereka yang tidak memahami bahasa Arab.

Bacaan niat shalat tarawih dalam bahasa Arab adalah “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.” Terjemahan dari bacaan niat tersebut adalah “Saya niat shalat sunah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.” Terjemahan ini membantu umat Islam memahami makna dan maksud dari bacaan niat shalat tarawih.

Terjemahan juga penting untuk memastikan bahwa umat Islam melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Dengan memahami terjemahan bacaan niat shalat tarawih, umat Islam dapat menghindari kesalahan atau kesalahpahaman dalam melaksanakan ibadah ini. Selain itu, terjemahan juga membantu umat Islam untuk lebih khusyuk dan fokus dalam shalat tarawih, karena mereka memahami apa yang mereka baca dan ucapkan.

Sebagai contoh, dalam artikel tentang shalat tarawih, terjemahan bacaan niat shalat tarawih dapat disertakan untuk membantu pembaca memahami tata cara shalat tarawih dengan lebih baik. Terjemahan ini akan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bacaan niat shalat tarawih, sehingga pembaca dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam.

Makna

Makna memiliki hubungan yang sangat erat dengan “tuliskan bacaan niat salat tarawih” dalam konteks artikel Islami. Makna merupakan pemahaman yang mendalam tentang bacaan niat salat tarawih, baik dari segi lafaz, bahasa, maupun kandungannya. Memahami makna bacaan niat salat tarawih sangat penting untuk dapat melaksanakan salat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Bacaan niat salat tarawih dalam bahasa Arab adalah “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.” Jika diartikan, bacaan niat tersebut memiliki makna “Saya niat shalat sunah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.” Dengan memahami makna bacaan niat tersebut, umat Islam dapat memahami tujuan dan maksud dari pelaksanaan salat tarawih, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melaksanakan shalat sunah pada malam hari di bulan Ramadan.

Memahami makna bacaan niat salat tarawih juga dapat membantu umat Islam untuk lebih khusyuk dan fokus dalam melaksanakan ibadah ini. Dengan mengetahui apa yang mereka baca dan ucapkan, umat Islam dapat lebih meresapi dan menghayati makna dari shalat tarawih, sehingga ibadah yang mereka lakukan menjadi lebih berkualitas dan bermakna.

Waktu niat

Waktu niat memegang peranan penting dalam “tuliskan bacaan niat salat tarawih” karena menentukan sah atau tidaknya shalat tarawih yang dikerjakan. Niat harus dilakukan pada waktu yang tepat agar shalat tarawih yang dikerjakan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

  • Niat sebelum takbiratul ihram

    Niat harus dilakukan sebelum takbiratul ihram, yaitu ketika seseorang telah berada dalam keadaan suci, menghadap kiblat, dan berniat untuk melaksanakan shalat tarawih. Jika niat dilakukan setelah takbiratul ihram, maka shalat tarawih yang dikerjakan tidak sah.

  • Niat dalam hati

    Niat dilakukan dalam hati, tidak perlu diucapkan dengan lisan. Namun, dianjurkan untuk mengucapkan niat dalam hati dengan jelas dan benar agar niat yang dilakukan lebih mantap dan khusyuk.

  • Niat sesuai dengan jenis shalat

    Niat harus sesuai dengan jenis shalat yang akan dikerjakan. Dalam hal ini, niat yang diucapkan adalah “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala” yang berarti “Saya niat shalat sunah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala”.

  • Niat boleh diulang

    Niat boleh diulang jika terjadi keraguan atau kesalahan dalam mengucapkan niat. Namun, pengulangan niat tidak boleh dilakukan setelah takbiratul ihram.

Dengan memahami waktu niat yang tepat, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam, sehingga ibadah yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan bermakna.

Tempat niat

Tempat niat merupakan aspek penting dalam “tuliskan bacaan niat salat tarawih” karena menentukan sah atau tidaknya shalat tarawih yang dikerjakan. Niat harus dilakukan di tempat yang tepat agar shalat tarawih yang dikerjakan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

  • Dalam hati

    Niat shalat tarawih dilakukan dalam hati, tidak perlu diucapkan dengan lisan. Namun, dianjurkan untuk mengucapkan niat dalam hati dengan jelas dan benar agar niat yang dilakukan lebih mantap dan khusyuk.

  • Sebelum takbiratul ihram

    Tempat niat shalat tarawih adalah sebelum takbiratul ihram, yaitu ketika seseorang telah berada dalam keadaan suci, menghadap kiblat, dan berniat untuk melaksanakan shalat tarawih.

  • Tidak boleh setelah takbiratul ihram

    Jika niat dilakukan setelah takbiratul ihram, maka shalat tarawih yang dikerjakan tidak sah. Oleh karena itu, pastikan untuk melakukan niat sebelum takbiratul ihram.

  • Boleh diulang

    Niat shalat tarawih boleh diulang jika terjadi keraguan atau kesalahan dalam mengucapkan niat. Namun, pengulangan niat tidak boleh dilakukan setelah takbiratul ihram.

Dengan memahami tempat niat yang tepat, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam, sehingga ibadah yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan bermakna.

Syarat niat

Syarat niat merupakan aspek penting dalam “tuliskan bacaan niat salat tarawih” karena menentukan sah atau tidaknya shalat tarawih yang dikerjakan. Niat harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar shalat tarawih yang dikerjakan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Salah satu syarat niat adalah harus jelas dan tegas. Niat harus diucapkan dengan jelas dalam hati, tidak boleh samar-samar atau ragu-ragu. Hal ini karena niat merupakan penentu jenis ibadah yang akan dikerjakan. Jika niat tidak jelas, maka ibadah yang dikerjakan tidak sah. Misalnya, jika seseorang berniat untuk melaksanakan shalat tarawih, tetapi niatnya tidak jelas apakah shalat tarawih yang dikerjakan adalah shalat tarawih biasa atau shalat tarawih witir, maka shalat tarawih yang dikerjakan tidak sah.

Syarat niat yang lainnya adalah harus sesuai dengan perbuatan. Artinya, niat yang diucapkan harus sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Misalnya, jika seseorang berniat untuk melaksanakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat, maka ia harus melaksanakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat. Jika ia hanya melaksanakan shalat tarawih sebanyak 6 rakaat, maka shalat tarawih yang dikerjakan tidak sah karena niatnya tidak sesuai dengan perbuatannya.

Dengan memahami syarat-syarat niat, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam, sehingga ibadah yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan bermakna.

Rukun niat

Rukun niat merupakan aspek penting dalam “tuliskan bacaan niat salat tarawih” karena menentukan sah atau tidaknya shalat tarawih yang dikerjakan. Rukun niat adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi agar niat shalat tarawih dianggap sah.

  • Mahallul niat

    Mahallul niat adalah tempat niat, yaitu dalam hati. Niat tidak boleh diucapkan dengan lisan, karena niat adalah sesuatu yang tersembunyi dalam hati.

  • Shighatul niat

    Shighatul niat adalah lafaz niat, yaitu bacaan niat yang diucapkan dalam hati. Lafaz niat shalat tarawih adalah “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.

  • Ta’yinul niat

    Ta’yinul niat adalah menentukan jenis shalat yang akan dikerjakan. Dalam hal ini, niat shalat tarawih harus ditentukan apakah shalat tarawih yang dikerjakan adalah shalat tarawih biasa atau shalat tarawih witir.

  • Ikhlaash

    Ikhlaash adalah niat yang ikhlas karena Allah SWT semata. Niat shalat tarawih harus ikhlas karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.

Dengan memahami rukun niat, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam, sehingga ibadah yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan bermakna.

Sunnah niat

Sunnah niat merupakan salah satu aspek penting dalam “tuliskan bacaan niat salat tarawih” karena dapat menambah kesempurnaan ibadah shalat tarawih. Sunnah niat adalah bacaan niat yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dibaca sebelum melaksanakan shalat tarawih.

  • Bacaan niat

    Bacaan niat shalat tarawih yang disunnahkan adalah “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.” Bacaan niat ini dibaca dalam hati sebelum takbiratul ihram.

  • Keutamaan

    Membaca sunnah niat sebelum shalat tarawih memiliki beberapa keutamaan, di antaranya: melengkapi syarat sah shalat, menambah pahala shalat, dan menunjukkan kekhusyukan dalam beribadah.

  • Contoh

    Contoh sunnah niat shalat tarawih: “Saya niat shalat sunah tarawih dua rakaat karena Allah SWT.”

  • Tata cara

    Tata cara membaca sunnah niat shalat tarawih adalah sebagai berikut: berdiri menghadap kiblat, membaca istighfar, membaca ta’awudz, dan membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu, baru membaca sunnah niat shalat tarawih.

Dengan memahami sunnah niat, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Selain itu, membaca sunnah niat juga dapat menambah kekhusyukan dan pahala dalam melaksanakan ibadah shalat tarawih.

Bid’ah niat

Dalam konteks “tuliskan bacaan niat salat tarawih”, bid’ah niat merujuk pada penambahan atau pengubahan bacaan niat salat tarawih yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Bid’ah niat dapat membatalkan sahnya salat tarawih karena bertentangan dengan rukun niat.

  • Menambah lafaz

    Menambahkan lafaz pada bacaan niat salat tarawih yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti “niat karena sunah Rasulullah” atau “niat karena mengikuti ulama”.

  • Mengubah redaksi

    Mengubah redaksi bacaan niat salat tarawih yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti mengubah “sunnatal tarawihi” menjadi “sunnah tarawih”.

  • Merubah urutan

    Merubah urutan bacaan niat salat tarawih yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti mendahulukan “lillahi ta’ala” daripada “rak’ataini”.

  • Menggunakan bahasa lain

    Membaca niat salat tarawih menggunakan bahasa selain bahasa Arab, seperti bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.

Oleh karena itu, umat Islam harus berhati-hati dalam membaca niat salat tarawih dan hanya membaca bacaan niat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Menambah, mengubah, atau merubah bacaan niat salat tarawih termasuk bid’ah niat yang dapat membatalkan sahnya salat tarawih.

Tanya Jawab tentang Bacaan Niat Salat Tarawih

Berikut ini adalah beberapa tanya jawab seputar bacaan niat salat tarawih:

Pertanyaan 1: Apa lafaz niat salat tarawih yang benar?

Jawaban: Lafaz niat salat tarawih yang benar adalah “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.

Pertanyaan 2: Kapan waktu membaca niat salat tarawih?

Jawaban: Niat dibaca sebelum takbiratul ihram, yaitu ketika seseorang telah berdiri menghadap kiblat dan berniat untuk melaksanakan salat tarawih.

Pertanyaan 3: Apakah niat harus diucapkan dengan lisan?

Jawaban: Tidak, niat cukup diucapkan dalam hati.

Pertanyaan 4: Apakah niat boleh diulang?

Jawaban: Niat boleh diulang jika terjadi kesalahan atau keraguan dalam membaca niat.

Pertanyaan 5: Apakah hukumnya jika niat tidak sesuai dengan perbuatan?

Jawaban: Salat tarawih yang tidak sesuai dengan niat dianggap tidak sah.

Pertanyaan 6: Apakah ada bid’ah niat dalam salat tarawih?

Jawaban: Ya, ada beberapa bid’ah niat dalam salat tarawih, seperti menambahkan lafaz atau mengubah redaksi bacaan niat.

Dengan memahami tanya jawab di atas, diharapkan dapat membantu umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Selanjutnya, akan dibahas tentang tata cara pelaksanaan salat tarawih secara lebih detail.

Tips Melaksanakan Salat Tarawih dengan Benar

Setelah memahami bacaan niat salat tarawih, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda melaksanakan salat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW:

Tip 1: Pastikan suci dari hadas dan najis
Sebelum melaksanakan salat tarawih, pastikan Anda telah suci dari hadas, baik hadas besar maupun hadas kecil. Selain itu, pastikan juga pakaian, badan, dan tempat salat Anda bersih dari najis.

Tip 2: Berdiri tegak menghadap kiblat
Saat melaksanakan salat tarawih, berdirilah tegak menghadap kiblat. Pastikan posisi kaki Anda sejajar dengan bahu dan pandangan Anda lurus ke depan.

Tip 3: Baca niat dengan benar
Baca niat salat tarawih dengan benar dan jelas dalam hati. Bacaan niat yang benar adalah “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.

Tip 4: Ikuti tata cara salat tarawih
Salat tarawih terdiri dari 8 rakaat yang dikerjakan secara berpasangan. Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam. Ikuti tata cara salat tarawih sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, seperti rukuk, sujud, dan membaca surat-surat pendek.

Tip 5: Khusyuk dan fokus dalam salat
Saat melaksanakan salat tarawih, usahakan untuk khusyuk dan fokus dalam ibadah Anda. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan salat, seperti pikiran yang melayang atau gerakan yang tidak perlu.

Ringkasan
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat melaksanakan salat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Salat tarawih yang dikerjakan dengan benar akan memberikan banyak manfaat dan keutamaan, seperti pahala yang berlipat ganda, pengampunan dosa, dan kedekatan dengan Allah SWT.

Transisi
Setelah memahami bacaan niat dan tips melaksanakan salat tarawih dengan benar, selanjutnya akan dibahas tentang keutamaan dan manfaat salat tarawih secara lebih detail.

Kesimpulan

Artikel ini telah mengulas secara mendalam tentang “tuliskan bacaan niat salat tarawih”. Dari pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan beberapa poin penting:

  1. Bacaan niat salat tarawih yang benar adalah “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.” Niat ini diucapkan dalam hati sebelum takbiratul ihram.
  2. Niat memegang peran penting dalam sah atau tidaknya salat tarawih. Niat harus memenuhi syarat dan rukun tertentu, seperti jelas dan tegas, sesuai dengan perbuatan, dan ikhlas karena Allah SWT.
  3. Melaksanakan salat tarawih dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW dapat memberikan banyak manfaat dan keutamaan, seperti pahala yang berlipat ganda, pengampunan dosa, dan kedekatan dengan Allah SWT.

Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami dan mengamalkan bacaan niat salat tarawih dengan benar, sehingga ibadah salat tarawih yang dikerjakan dapat diterima dan memberikan manfaat yang optimal. Mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk memperbanyak ibadah, terutama salat tarawih, sebagai bentuk ketaatan dan penghambaan kita kepada Allah SWT.



Artikel Terkait

Bagikan:

Nur Jannah

Halo, Perkenalkan nama saya Nur. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow iainpurwokerto.ac.id ya.. Terimakasih..

Artikel Terbaru