Urutan Surat Shalat Tarawih yang Benar

Nur Jannah


Urutan Surat Shalat Tarawih yang Benar

Urutan surat shalat tarawih adalah susunan surat-surat Al-Qur’an yang dibaca saat melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadan. Contoh urutan surat yang umum digunakan antara lain surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.

Membaca surat-surat tertentu dalam shalat tarawih memiliki beberapa manfaat, seperti meningkatkan kekhusyukan, menambah pahala, dan mempererat hubungan dengan Allah SWT. Tradisi membaca urutan surat tertentu saat shalat tarawih telah berkembang sejak zaman Rasulullah SAW dan terus dilestarikan hingga saat ini.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang urutan surat shalat tarawih, mulai dari dasar pemilihan surat hingga manfaat dan keutamaannya. Kami juga akan mengulas perkembangan historis tradisi ini dan pengaruhnya terhadap praktik ibadah umat Islam hingga saat ini.

Urutan Surat Shalat Tarawih

Dalam melaksanakan shalat tarawih, terdapat urutan surat-surat Al-Qur’an yang dianjurkan untuk dibaca. Urutan surat ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami, di antaranya:

  • Pemilihan surat
  • Makna surat
  • Keutamaan surat
  • Tradisi membaca
  • Pengaruh budaya
  • Perkembangan historis
  • Kesesuaian dengan tema shalat tarawih
  • Panduan pelaksanaan

Memahami aspek-aspek tersebut akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang urutan surat shalat tarawih, manfaatnya, dan relevansinya dalam praktik ibadah umat Islam. Setiap aspek saling terkait dan membentuk tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Dengan mengetahui aspek-aspek ini, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih khusyuk dan bermakna.

Pemilihan Surat

Pemilihan surat dalam urutan surat shalat tarawih merupakan aspek krusial yang memengaruhi kekhusyukan dan makna ibadah. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan surat, di antaranya:

  • Kesesuaian Tema
    Surat-surat yang dipilih hendaknya sesuai dengan tema shalat tarawih, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan. Surat-surat yang banyak berisi ayat-ayat tentang kebesaran Allah, sifat-sifat-Nya, dan permohonan ampunan sangat dianjurkan.
  • Mudah Dihafal
    Surat-surat yang dipilih sebaiknya mudah dihafal agar dapat dibaca dengan lancar dan tidak terputus-putus. Surat-surat pendek seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sering digunakan karena mudah dihafal dan dipahami.
  • Keutamaan Surat
    Beberapa surat memiliki keutamaan khusus saat dibaca dalam shalat tarawih. Misalnya, surat Al-Baqarah diyakini memiliki pahala yang besar dan dapat melindungi dari gangguan setan. Surat Yasin juga dianjurkan dibaca pada malam-malam ganjil selama bulan Ramadan.
  • Tradisi dan Budaya
    Urutan surat shalat tarawih juga dipengaruhi oleh tradisi dan budaya setempat. Di beberapa daerah, terdapat urutan surat tertentu yang sudah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari kekayaan budaya Islam.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, pemilihan surat dalam urutan surat shalat tarawih dapat dilakukan dengan tepat sehingga ibadah yang dilakukan menjadi lebih bermakna dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Makna Surat

Makna surat merupakan aspek penting dalam urutan surat shalat tarawih. Pemilihan surat-surat tertentu didasarkan pada makna dan kandungannya yang sesuai dengan tujuan dan tema shalat tarawih, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan.

Surat-surat yang dipilih dalam urutan shalat tarawih umumnya memiliki makna yang berkaitan dengan kebesaran Allah SWT, sifat-sifat-Nya, permohonan ampunan, dan harapan akan rahmat dan pertolongan-Nya. Misalnya, surat Al-Fatihah yang mengawali setiap rakaat mengandung makna pujian dan pengagungan kepada Allah SWT serta permohonan bimbingan dan perlindungan. Surat Al-Ikhlas yang dibaca pada setiap rakaat kedua berisi penegasan tentang keesaan dan keunikan Allah SWT. Sementara itu, surat Al-Falaq dan An-Nas yang dibaca pada rakaat terakhir berisi permohonan perlindungan dari segala keburukan dan kejahatan.

Dengan memahami makna dari setiap surat yang dibaca, umat Islam dapat lebih meresapi dan menghayati ibadah shalat tarawih. Makna-makna yang terkandung dalam surat-surat tersebut menjadi pengingat dan bahan renungan, sehingga ibadah yang dilakukan tidak hanya sebatas gerakan fisik, tetapi juga berdampak pada peningkatan keimanan dan ketakwaan.

Keutamaan Surat

Dalam urutan surat shalat tarawih, terdapat beberapa surat yang memiliki keutamaan khusus. Surat-surat ini dianggap memiliki keistimewaan tertentu sehingga dianjurkan untuk dibaca pada waktu-waktu tertentu dalam shalat tarawih. Berikut adalah beberapa keutamaan surat dalam urutan surat shalat tarawih:

  • Surat Al-Baqarah
    Surat Al-Baqarah memiliki keutamaan sebagai surat terpanjang dan paling agung dalam Al-Qur’an. Membaca surat Al-Baqarah pada malam hari, khususnya pada malam-malam ganjil selama bulan Ramadan, diyakini dapat memberikan pahala yang besar dan melindungi dari gangguan setan.
  • Surat Yasin
    Surat Yasin memiliki keutamaan sebagai “jantung Al-Qur’an”. Membaca surat Yasin pada malam-malam ganjil selama bulan Ramadan diyakini dapat memberikan keberkahan, ampunan dosa, dan kemudahan dalam menghadapi berbagai kesulitan.
  • Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
    Ketiga surat ini memiliki keutamaan sebagai surat-surat perlindungan. Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas pada setiap rakaat shalat tarawih diyakini dapat melindungi dari berbagai kejahatan, gangguan setan, dan hal-hal buruk lainnya.
  • Surat Al-Fatihah
    Surat Al-Fatihah memiliki keutamaan sebagai surat pembuka yang dibaca pada setiap rakaat shalat. Membaca surat Al-Fatihah dengan khusyuk dan tadabbur diyakini dapat memberikan pahala yang besar dan menjadi dasar segala amal ibadah.

Keutamaan-keutamaan surat dalam urutan surat shalat tarawih ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk membaca surat-surat tersebut dengan sebaik-baiknya. Dengan membaca surat-surat tersebut, diharapkan dapat menambah kekhusyukan ibadah, memperoleh pahala yang besar, serta mendapatkan perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT.

Tradisi Membaca

Tradisi membaca memegang peranan penting dalam urutan surat shalat tarawih. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian integral dari pelaksanaan shalat tarawih di berbagai belahan dunia.

  • Pewarisan Tradisi
    Tradisi membaca urutan surat shalat tarawih diwariskan dari generasi ke generasi, baik melalui pengajaran langsung maupun pengamalan bersama dalam keluarga dan masyarakat.
  • Variasi Lokal
    Terdapat variasi dalam urutan surat shalat tarawih di berbagai daerah, dipengaruhi oleh tradisi dan budaya setempat. Meski demikian, inti dari urutan surat tetap berpedoman pada ajaran Islam.
  • Makna dan Tujuan
    Membaca urutan surat shalat tarawih tidak sekadar tradisi, tetapi memiliki makna dan tujuan tersendiri. Pemilihan surat tertentu didasarkan pada kandungan maknanya yang sesuai dengan tema shalat tarawih, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan.
  • Kekhusyukan Ibadah
    Tradisi membaca urutan surat shalat tarawih membantu meningkatkan kekhusyukan ibadah. Dengan membaca surat-surat yang sarat makna, jamaah dapat lebih meresapi dan menghayati setiap rakaat shalat tarawih.

Tradisi membaca urutan surat shalat tarawih bukan sekadar rutinitas, tetapi memiliki nilai ibadah yang tinggi. Melalui tradisi ini, umat Islam dapat memperkuat hubungan dengan Allah SWT, meningkatkan kekhusyukan, dan memperoleh pahala yang berlimpah.

Pengaruh Budaya

Pengaruh budaya merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk urutan surat shalat tarawih. Tradisi, adat istiadat, dan praktik keagamaan setempat dapat memengaruhi pemilihan dan susunan surat yang dibaca selama shalat tarawih.

  • Variasi Daerah

    Urutan surat shalat tarawih dapat bervariasi antar daerah, dipengaruhi oleh tradisi dan budaya setempat. Di beberapa daerah, terdapat urutan surat tertentu yang telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi ciri khas daerah tersebut.

  • Pengaruh Wali Songo

    Di Indonesia, pengaruh Wali Songo dalam menyebarkan Islam turut memengaruhi urutan surat shalat tarawih. Para Wali Songo menggunakan urutan surat tertentu sebagai media dakwah dan pengajaran agama Islam.

  • Akulturasi Budaya

    Pengaruh budaya juga terlihat dalam akulturasi urutan surat shalat tarawih dengan tradisi dan praktik keagamaan setempat. Misalnya, di beberapa daerah, surat-surat tertentu ditambahkan atau dikurangi sesuai dengan kepercayaan dan kebiasaan masyarakat setempat.

  • Makna Simbolis

    Selain aspek praktis, urutan surat shalat tarawih juga dapat memiliki makna simbolis dalam budaya masyarakat setempat. Misalnya, pemilihan surat-surat tertentu dapat dikaitkan dengan harapan dan doa tertentu, seperti permohonan ampunan, keberkahan, atau perlindungan dari mara bahaya.

Pengaruh budaya dalam urutan surat shalat tarawih menunjukkan keragaman dan kekayaan tradisi Islam di berbagai daerah. Variasi dan penyesuaian ini menjadi bukti bahwa Islam dapat beradaptasi dengan budaya setempat tanpa kehilangan esensi ajarannya.

Perkembangan historis

Perkembangan historis merupakan aspek penting dalam urutan surat shalat tarawih. Seiring waktu, urutan surat tersebut mengalami perubahan dan penyesuaian, dipengaruhi oleh berbagai faktor sejarah dan budaya.

  • Pengaruh Rasulullah SAW

    Nabi Muhammad SAW tidak menetapkan urutan surat tertentu untuk shalat tarawih. Beliau menganjurkan umatnya untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an selama Ramadan, termasuk saat melaksanakan shalat tarawih.

  • Masa Khulafaur Rasyidin

    Pada masa Khulafaur Rasyidin, shalat tarawih mulai dilaksanakan secara berjamaah. Urutan surat yang dibaca masih bervariasi, tergantung pada imam yang memimpin shalat.

  • Masa Bani Umayyah

    Pada masa Bani Umayyah, khalifah Umar bin Abdul Aziz menetapkan urutan surat tertentu untuk shalat tarawih. Urutan surat ini kemudian menjadi populer dan banyak diikuti hingga saat ini.

  • Pengaruh Wali Songo

    Di Indonesia, perkembangan urutan surat shalat tarawih dipengaruhi oleh para Wali Songo. Mereka menggunakan urutan surat tertentu sebagai media dakwah dan pengajaran agama Islam.

Perkembangan historis urutan surat shalat tarawih menunjukkan dinamika dan adaptasi tradisi Islam terhadap perubahan zaman dan budaya. Meski mengalami perubahan, esensi dari shalat tarawih tetap terjaga, yaitu sebagai wadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui perenungan dan bacaan Al-Qur’an.

Kesesuaian dengan tema shalat tarawih

Kesesuaian dengan tema shalat tarawih merupakan aspek penting dalam urutan surat shalat tarawih. Hal ini disebabkan karena shalat tarawih memiliki tema khusus, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan. Oleh karena itu, surat-surat yang dipilih dalam urutan shalat tarawih haruslah sesuai dengan tema tersebut.

Urutan surat shalat tarawih yang sesuai dengan tema akan membantu jamaah untuk lebih meresapi dan menghayati ibadah yang mereka lakukan. Misalnya, surat Al-Fatihah yang mengawali setiap rakaat mengandung makna pujian dan pengagungan kepada Allah SWT, yang sesuai dengan tujuan shalat tarawih untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Surat-surat lain yang berisi permohonan ampunan, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, juga sangat relevan dengan tema shalat tarawih.

Dengan memahami kesesuaian antara urutan surat shalat tarawih dengan temanya, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih bermakna dan khusyuk. Pemilihan surat yang tepat akan membantu mereka untuk lebih fokus pada tujuan utama shalat tarawih, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan-Nya.

Panduan Pelaksanaan

Panduan pelaksanaan merupakan aspek penting dalam urutan surat shalat tarawih. Panduan ini memberikan arahan yang jelas tentang tata cara pelaksanaan shalat tarawih, termasuk urutan surat yang dibaca pada setiap rakaat. Panduan pelaksanaan yang baik akan membantu jamaah untuk melaksanakan shalat tarawih dengan tertib dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Salah satu contoh panduan pelaksanaan shalat tarawih adalah sebagai berikut:

  1. Niat shalat tarawih
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca surat Al-Fatihah
  4. Membaca surat pendek, misalnya surat Al-Ikhlas
  5. Ruku
  6. I’tidal
  7. Sujud
  8. Duduk di antara dua sujud
  9. Sujud
  10. Duduk istirahat
  11. Mengulangi langkah 3-10 untuk rakaat selanjutnya
  12. Salam

Panduan pelaksanaan shalat tarawih ini dapat bervariasi tergantung pada mazhab atau tradisi setempat. Namun, secara umum, urutan surat yang dibaca pada setiap rakaat tetap mengikuti panduan yang telah ditetapkan.

Pertanyaan Umum tentang Urutan Surat Shalat Tarawih

Pertanyaan umum berikut akan membantu memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang urutan surat yang dibaca dalam shalat tarawih.

Pertanyaan 1: Apa dasar pemilihan surat-surat dalam urutan shalat tarawih?

Jawaban: Pemilihan surat didasarkan pada kesesuaian tema, kemudahan menghafal, keutamaan surat, tradisi, dan pengaruh budaya setempat.

Pertanyaan 2: Apakah ada keutamaan membaca surat tertentu dalam shalat tarawih?

Jawaban: Ya, terdapat beberapa surat yang memiliki keutamaan khusus, seperti Surat Al-Baqarah, Yasin, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.

Pertanyaan 3: Bagaimana pengaruh tradisi dan budaya dalam urutan surat shalat tarawih?

Jawaban: Tradisi dan budaya dapat memengaruhi variasi urutan surat di berbagai daerah, seperti pengaruh Wali Songo di Indonesia.

Pertanyaan 4: Apakah urutan surat shalat tarawih berubah seiring waktu?

Jawaban: Ya, urutan surat mengalami perkembangan historis, dipengaruhi oleh masa Rasulullah SAW, Khulafaur Rasyidin, Bani Umayyah, dan Wali Songo.

Pertanyaan 5: Mengapa urutan surat shalat tarawih harus sesuai dengan tema shalat tarawih?

Jawaban: Kesesuaian tema membantu jamaah lebih meresapi dan menghayati ibadah, karena surat-surat yang dipilih berisi makna yang sesuai, seperti pujian, permohonan ampunan, dan harapan.

Pertanyaan 6: Di mana dapat ditemukan panduan pelaksanaan shalat tarawih yang baik?

Jawaban: Panduan pelaksanaan shalat tarawih dapat ditemukan dalam kitab-kitab fikih, buku-buku panduan ibadah, atau berkonsultasi dengan ulama setempat.

Pertanyaan umum ini memberikan pemahaman dasar tentang urutan surat shalat tarawih. Untuk pembahasan yang lebih mendalam, mari kita lanjutkan ke bagian berikutnya.

Membahas lebih lanjut tentang hikmah dan manfaat membaca urutan surat tertentu dalam shalat tarawih.

Tips Membaca Urutan Surat Shalat Tarawih

Membaca urutan surat shalat tarawih dengan baik dan benar akan menambah kekhusyukan dan pahala dalam ibadah. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

Hafalkan Surat-Surat Pendek: Hafalkan surat-surat pendek seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas agar dapat dibaca dengan lancar dan tidak terputus-putus.

Pahami Makna Surat: Sebelum membaca surat, luangkan waktu untuk memahami makna dan kandungannya. Hal ini akan membantu Anda lebih meresapi dan menghayati bacaan.

Baca dengan Tartil: Bacalah surat dengan tartil, yaitu jelas, tidak terlalu cepat, dan tidak terlalu lambat. Perhatikan tajwid dan makharijul huruf agar bacaan Anda sesuai dengan kaidah.

Renungkan Isi Surat: Setelah membaca surat, sempatkan waktu untuk merenungkan isi dan maknanya. Hubungkan dengan kehidupan sehari-hari dan jadikan sebagai bahan introspeksi.

Berdoa dengan Khusyuk: Setelah membaca surat, berdoalah dengan khusyuk dan penuh harap. Mohon ampunan, pertolongan, dan segala kebaikan kepada Allah SWT.

Jaga Kekhusyukan: Jaga kekhusyukan selama membaca urutan surat shalat tarawih. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu, seperti berbicara atau melamun.

Perhatikan Waktu: Perhatikan waktu pelaksanaan shalat tarawih dan alokasikan waktu yang cukup untuk membaca urutan surat dengan baik. Jangan terburu-buru atau asal-asalan.

Berjamaah: Jika memungkinkan, laksanakan shalat tarawih secara berjamaah. Membaca urutan surat bersama-sama dapat menambah kekhusyukan dan kebersamaan dalam ibadah.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, Anda dapat membaca urutan surat shalat tarawih dengan lebih baik dan bermakna. Hal ini akan meningkatkan kekhusyukan ibadah, menambah pahala, dan memberikan ketenangan hati.

Tips-tips ini menjadi bekal berharga dalam melaksanakan shalat tarawih dengan optimal. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan manfaat membaca urutan surat tertentu dalam shalat tarawih, sebagai pelengkap dari tips-tips praktis yang telah dijelaskan.

Kesimpulan

Pembahasan mengenai urutan surat shalat tarawih telah memberikan berbagai wawasan penting. Urutan surat yang dipilih tidak hanya memperindah ibadah, tetapi memiliki makna dan tujuan yang mendalam. Pemilihan surat yang tepat sesuai tema shalat tarawih, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan, menjadi kunci kekhusyukan dan keberkahan ibadah.

Beberapa poin penting yang saling berkaitan dalam artikel ini meliputi:

  1. Urutan surat shalat tarawih memiliki landasan historis yang kuat, dipengaruhi oleh tradisi Rasulullah SAW, para sahabat, dan ulama di masa selanjutnya.
  2. Pemilihan surat didasarkan pada makna, keutamaan, kemudahan menghafal, kesesuaian dengan tema, serta pengaruh budaya setempat.
  3. Membaca urutan surat shalat tarawih dengan baik dan benar, memperhatikan tajwid, memahami makna, dan merenungkan isinya, dapat meningkatkan kekhusyukan, menambah pahala, dan memberikan ketenangan hati.

Melalui pemahaman yang komprehensif tentang urutan surat shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih bermakna dan khusyuk. Semoga artikel ini menjadi pengingat dan motivasi untuk senantiasa meningkatkan kualitas ibadah kita, khususnya di bulan Ramadan yang penuh berkah.



Artikel Terkait

Bagikan:

Nur Jannah

Halo, Perkenalkan nama saya Nur. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow iainpurwokerto.ac.id ya.. Terimakasih..

Artikel Terbaru